Di era serba instan ini, banyak godaan materi yang senantiasa dihadapi oleh kaum perempuan. Namun, untuk menghindari godaan-godaan tersebut kita selalu diingatkan oleh Allah untuk memulai sesuatu hal dengan bersyukur. Bersyukur
dengan apa yang dalam diri, khususnya bersyukur terhadap segala hal
yang tidak tampak, seperti ketaatan, kesehatan diri, ketenangan yang ada
di dalam hati, serta lingkungan yang baik.Itulah nikmat syukur yang harus kita dahulukan, sebelum mensyukuri hal lain.
Terkait dengan qalbu, kita juga harus melakukan permohonan maaf dan memaafkan. Tak sedikit keadaan yang membuat kita jengkel atau sedih, dimana di luar kendali kita. Oleh karena itu, setiap hari diusahakan kita berintrospeksi diri dengan meminta maaf dan memaafkan. Jangan sampai, ketika kita berbuat amalan, masih ada satu ganjalan dalam hati yang kita rasakan, yaitu mendendam.
Saudaraku, ketika kita ditanya: “Bagaimana menjadi perempuan dambaan syurga?“,
kita tidak perlu mencari buku atau broswing internet, karena Allah
telah memberikan pedoman lengkapnya, yaitu melakukan perbuatan dan
ibadah yang didambakan oleh syurga, sesuai al-Qur’an dan As-Sunah.
Saat ini
perempuan identik dengan kecantikan lahiriah, sampai-sampai banyak
produk kecantikan yang memberikan iming-iming kulit putih dalam waktu
satu minggu. Sayangnya tidak jarang para perempuan tidak melihat berapa harga yang ditawarkan. Asal bisa putih dan cantik, mereka berharap bisa membayar berapa pun. Padahal, ada kecantikan yang tak akan pernah pudar yaitu yang ada dalam qalbu. Kecantikan itu berupa ketaatan kepada Allah, kesederhanaan, kelembutan dan pengorbanan.
Dalam Surat An-Nahl (16) : 97 berbunyi : “ Barangsiapa
yang mengerjakan amal sholeh, baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan
yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka
dengan pahala yang lebih baik dari apa telah mereka kerjakan”.
Dalam surat
tersebut kita mengerti, bahwa laki-laki dan perempuan dalam Islam
mendapat pahala yang sama dan bahwa amal kebajikan harus disertai iman.Ketika
iman sudah bersemayam dalam qalbu, dan ketika melakukan kebaikan maka
Allah akan membalasnya dengan balasan yang baik pula.
Melalui media
elektronik kita bisa melihat, perempuan yang mempunyai paras cantik dan
kepintaran, dipuja-puja di ajang Miss Universe. Tak dapat dipungkiri, jika beberapa remaja mengidolakan mereka. Melihat
fenomena tersebut, para ibu harus menanamkan pada anak-anak mereka
sejak dini, bahwa perempuan yang didamba syurga bukan mereka yang
bergelar Miss Universe atau Putri Indonesia, tetapi seperti yang ada
dalam sebuah hadist berikut ini:
“Wanita
paling utama di surga adalah Khadijah binti Kuwalid, Fatimah binti
Muhammad, Maryam binti Imrah dan Asiyah binti Muzahim istri Fir’aun.” (HR.Ahmad dan Thabrani)
Perempuan dambaan al-Qur’an adalah sebagaimana Khadijah, Fatimah, Maryam, maupun Asiyah. Kita
sebagai perempuan harus meneladani sifat-sifat mereka, bukan meniru
sifat-sifat Miss Universe, Putri Indonesia, atau perempuan-perempuan
yang masih jauh dari syariat Islam atau masih melanggar perintah Allah.
Berbicara tentang Khadijah binti Khuwalid , ada ucapan Rasulullah untuk Ummul Mukminin Khadijah kita yaitu “Allah SWT tidak akan memberikan wanita pengganti untukku yang lebih baik darinya. Ia beriman kepadaku ketika orang-orang ingkar kepadaku. Ia mempercayaiku ketika orang – orang mendustakanku, ia menghiburku dengan hartanya ketika orang-orang menghalangiku. Ia memberiku anak keturunan ketika istri-istriku yang lain tidak bisa memberinya untukku.”
Kisah tersebut
menjelaskan, bahwa saat Rasulullah mendapatkan wahyu di Gua Hira, maka
Khadijahlah adalah wanita pertama yang menenangkan, sekaligus beriman
dan mempercayai Muhammad sebagai Rasul. Ketika itu, Khadijah juga mengorbankan hartanya untuk berjuang di jalan Allah. Masya Allah. Begitulah Khadijah, wanita yang penuh pengorbanan selama hidupnya.
Ketika berbicara tentang Fatimah binti Muhammad, maka dalam sebuah hadist disebutkan, bahwa “Sesungguhnya Fatimah adalah pemimpin wanita penghuni surga.” (HR. Al-Hakim). Bahwa Fatimah menggantikan fungsi ibunya dalam mengurusi ayahnya Rasulullah SAW, setelah ibundanya wafat. Ia hidup dalam kesederhanaan dan sifat yang paling menonjol adalah tidak pernah mengeluh akan kekurangan hartanya.
Begitu pula Asiyah binti Muzahim. Ia
adalah suri tauladan bagi wanita beriman. Ia adalah istri Firaun,
pemimpin yang mengaku Tuhan, sangat berkuasa, kafir, dan menggetarkan
istana, karena kesyirikan dan paganismenya. Meski istri seorang Firaun, iman Asiyah sangat dalam. Hubungannya dengan Allah sangat kuat, pemahamannya luar biasa, ucapannya halus, logikanya tajam, dan permintaannya halus.
Perempuan terakhir dambaan al-Qur’an adalah Maryam ibunda Isa AS. Dalam surat Ali Imron ayat 42 tertulis: “Hai
maryam sesungguhnya Allah telah memilih kamu, menyucikan kamu dan
melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa hidup dengan
kamu).“. Ia adalah satu-satunya perempuan suci, yang melahirkan putra tanpa ayah. Satu-satunya perempuan yang namanya disebut dalam Al-Qur’an beberapa kali. Bahkan ia menjadi nama salah satu surat dalam Al-Qur’an.
0 komentar:
Posting Komentar